Ketika Perantau Diambang Galau

INAWALA, OPINI - Ada satu meme yang dijadikan status di WA seorang teman yang menggelitik hati. Dalam meme itu tergambar seorang anak yang sedang sungkem dipangkuan orang tuanya, dan tertulis " "Mudik ora mudik,Corona yo tetep isih ono.Lha wong tuwomu, durung karuan tahun ngarep isih ono." Yang artinya, mudik atau tidak mudik Corona tetap saja masih ada. Sementara orang tuamu belum tentu tahun depan masih ada.


Sekilas ada unsur provokatif pada kalimat tersebut. Seolah ingin mengajak para perantau agar mudik saja, nggak usah pedulikan larangan pemerintah. Sebab berjumpa dan sungkem dengan orang tua apalagi di hari raya Idul Fitri adalah lebih utama daripada mematuhi larangan atau anjuran dari pemerintah.


Terkait larangan mudik, memang akan terasa berat bagi teman-teman yang diperantauan. Bayangkan saja, jika mereka mematuhi larangan tersebut berarti selama dua tahun tak bersua dengan orang tua. Padahal yang paling indah di hari raya Idul Fitri adalah moment dimana kita bisa bersimpuh dan meminta maaf kepada orang tua kita serta berkumpul denga sanak saudara.


Sementara dari sisi pemerintah, larangan mudik seperti menjadi harga mati. Sebab hadirnya para perantau ke kampung halaman diprediksikan dapat memicu penyebaran virus corona. Dan pemerintah memiliki kewajiban serta tanggung jawab untuk mencegah penularan virus tersebut.


Disisi lain, masyarakat menilai bahwa kebijakan pemerintah adalah sesuatu yang aneh dan mengada-ada. Pasalnya, disaat para perantau dilarang untuk mudik, sementara tempat wisata, sarana perbelanjaan dibiarkan buka beroperasional tanpa pengawasan yang ketat. Seperti pasar Tanah Abang Jakarta yang berjubel seolah tak ada lagi corona. Karenanya wajar saja jika kemudian para perantau ngotot ingin mudik, berlebaran dengan keluarga di kampung halaman.


Pemerintah sepertinya tidak konsisten dan tidak berkomitmen dengan kebijakannya sendiri. Ironinya lagi, pemerintah seolah tidak memiliki solusi lain dalam mencegah penyebaran covid 19 ini. Masyarakat selama ini hanya di hadapkan pada larangan-larangan dan anjuran-anjuran semata.


Pemerintah lupa bahwa untuk mengurangi jumlah korban yang diakibatkan oleh virus corona ini tidak sekedar social distancing, memakai masker, dan menjaga kebersihan. Ada hal lain yang selama ini belum dilakukan pemerintah, yaitu upaya menjaga dan meningkatkan sistem imun yang ada pada setiap masyarakat. Ya memang ada himbauan agar warga menjaga kesehatan supaya imun tubuh baik, namun hanya sekedar himbauan tanpa dibarengi dengan aksi, seperti misalnya memberikan nutrisi terutama bagi warga kurang mampu.


Ah sudahlah, nggak ada selesainya ngomongin soal kebijakan pemerintah di masa pandemi covid 19 ini. Selalu saja ada pro kontra hingga kerancuan dan ambigu kebijakan yang membuat masyarakat semakin bingung dan bertambah bingung lagi dengan kondisi ekonomi yang tak pasti.

Untuk Yang Ingin Berbagi Informasi Silahkan Bisa Dikirim ke Contact Us

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama